Topan Wipha memicu banjir besar di Filipina yang menewaskan lima orang dan mengungsi puluhan ribu warga, badai kini bergerak menuju Vietnam dengan potensi hujan ekstrem dan tanah longsor.
Hujan dan banjir yang terjadi setelah Topan Wipha menghantam Filipina menyebabkan lima orang tewas dan ribuan lainnya mengungsi selama akhir pekan. Hingga Selasa, 22 Juli 2025, banjir masih melanda sejumlah wilayah, termasuk Ibu Kota Manila.
Dilansir dari Al Jazeera, kehidupan di Manila nyaris terhenti akibat banjir besar yang dipicu hujan deras sepanjang malam. Sungai Marikina meluap, memaksa lebih dari 23 ribu warga yang tinggal di sekitarnya mengungsi ke sekolah, balai desa, dan area berlindung lainnya.
Di wilayah metropolitan lain seperti Kota Quezon dan Caloocan, sebanyak 25 ribu orang juga dievakuasi. Sekolah dan kantor pemerintah tetap ditutup di Manila dan provinsi sekitarnya. Dua orang dilaporkan hilang.
Topan Bergerak ke Vietnam Utara
Setelah Filipina, Topan Wipha kini bergerak ke arah barat daya menuju pesisir utara Vietnam. Menurut Badan Prakiraan Cuaca Nasional Vietnam, pada pukul 06.00 waktu setempat, Selasa, 22 Juli 2025, Wipha berada sekitar 60 kilometer dari lepas pantai Kota Haiphong dengan kecepatan angin maksimum 102 kilometer per jam.
Topan ini bergerak dengan kecepatan 15 kilometer per jam. Wipha diperkirakan akan mendarat di Provinsi Hung Yen dan Ninh Binh, keduanya terletak di selatan Hanoi pada Selasa malam.
Vietnam Siaga 350 Ribu Tentara
Badan cuaca Vietnam memperkirakan curah hujan bisa mencapai 500 milimeter di beberapa wilayah pesisir, yang berpotensi menimbulkan banjir besar dan longsor. Sekitar 350 ribu tentara telah disiagakan untuk mengantisipasi dampak bencana. Otoritas lokal menyerukan warga untuk tetap waspada terhadap bahaya yang ditimbulkan badai.
Sementara itu, wilayah Vietnam mulai merasakan dampak badai. Menurut laporan Vietnam Free Press, satu orang meninggal dan empat lainnya luka-luka di Provinsi Nghe An akibat hujan deras dan petir pada Senin, 21 Juli 2025. Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa 357 rumah rusak dan lebih dari 400 hektare sawah serta lahan pertanian terendam banjir.
Wipha merupakan badai tropis ketiga yang melanda Vietnam sepanjang tahun ini. Pusat Nasional Prakiraan Hidro-Meteorologi Vietnam memperingatkan, badai masih bisa menguat dan akan berdampak pada wilayah pesisir utara.